CERITA PENDEK Part 1 (Memahami Cerpen) | Bahasa dan Satra Indonesia
Di Indonesia banyak terdapat karya sastra
yang selalu berkembang siiring dengan perubahan zaman. Salah satunya adalah
cerita pendek atau cerpen. Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang
banyak digemari oleh berbagai kalangan. Hal tersebut di karenakan cerpen
menyampaikan cerita yang ringkas dan dapat selesai dibaca dalam sekali duduk.
Sebuah cerpen dibangun dari berbagai unsur. Unsur-unsur tersebut saling
berkaitan satu sama lain sehingga dapat membentuk sebuah rangkaian cerita yang
runtut.
Memahami Cerita Pendek (Cerpen)
Cerpen adalah sebuah karyasastra
berbentuk prosa yang mengisahkan cerita singkat mengenai sepenggal kehidupan
tokoh utamanya. Cerpen disajikan lebih sederhana dibandingkan dengan karya
sastra lain yang berbentuk prosa. Dalam sebuah cerpen pada umumnya hanya
terdapat satu alur yang dirangkai cukup padat. Kesan yang ditimbulkan dalam
sebuah cerpen adalah kesan tunggal yang dominan tentang kisah seorang dalam
latar dan satu dramatik. Ciri-ciri cerpen sebagai berikut.
a.
Bersifat fiktif.
b.
Kurang dari 10.000
kata.
c.
Habis di baca dalam
sekali duduk.
d.
Memiliki kesan
tunggal.
e.
Bersifat padu, padat
dan intensif.
f.
Mengandung konflik,
tetapi tidak menimbulkan perubahan nasib pelaku utama.
g.
Hanya mengandung
satu alur.
h.
Penokohan dilukiskan
secara singkat.
Jaln cerita dalam sebuah cerpen dibangun
oleh berbagai macam unsur. Unsur pembangun cerita sebuah cerpen di bagi menjadi
dua, yaitu unsur interinsik dan exterinsik.
Unsur interinsik
Unsur interinsik adalah unsur pembangun
cerita yang berasal dari dalam erita itu sendiri. Unsur interinsik cerpen
terdiri dari tema, amanat alur, latar, penokohan dan sudut pandang.
§
Tema adalah ide yang
mendasari dsuatu cerita sehingga disebut juga sebagai titik tolak pengarang
dalam memaparkan karya yang diciptakanya.
§
Amanta adalah pesan
yang hendak disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Amanat merupakan inti
dari suatu tema yang mencerminkan pandangan hidup pengarang.
§
Alur adalah urutan
peristiwa yang di lukiskan oleh pengarang dalam sebuah cerita rekaan yang
terjalin satu dengan lainya. Secara garis besar, alur dapat dibedakan menjadi
tiga alur maju, alur mundur dan alur campuran.
-
Alur maju, yaitu
rangkaian peristiwa yang urutanya sesuai dengan urutan waktu dan kejadian atau
cerita yang bergerak ke depan terus.
-
Alur mundur, yatu
rangkaian peristiwa yanng susunanya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian
atau cerita yang bergerak mundur (flash back).
-
Alur campuran, yaitu
campuran antara alur maju dan alur mundur.
Didalam sebuah alur cerita terdapat beberapa tahap yang saling
berkaitan satu sama lain. Tahap-tahap alur dalam sebuah cerpen sebagai berikut.
-
Eksposisi, yaitu
tahap di munculkan sebuah cerita dengan cara mengenalkan tokoh, situasi, latar,
waktu, dan sebagainya.
-
Komplikasi, yaitu
tahap dimunculkannya suatu peristiwa yang berfungsi sebagai penggerak cerita.
-
Klimaks, yaitu tahap
dimunculkannya permasalahan yang menimbulkan konflik. Pada tahap ini ketegangan
antar tokoh mulai dimunculkan dan mencapai titik puncaknya.
-
Antiklimaks, yaitu
tahap dimana permasalahan/ketegangan yang berada pada titik paling atas
(puncak) mulai menurun dan dapat diatasi.
-
Resolusi, yaitu
tahap dimana mulai ada penyelesaian terhadap penyelesaian terhadap permasalahan
yang diceritakan hingga menuju ke akhir cerita.
§
Latar atauaetting
adalah tempat, waktu dan suasana yang terdapat dalam sebuah cerita. Cerpen yang
baik harus menyebutkan dengan jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi, dan
suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung. Latar mutlak dibutuhkan untuk
menggarap tema dan plot cerita.hal tersebut dikarenakan latar harus bersatu
dengan tema dan plot untuk menhasilkan sebuah cerpen berkualitas.
§
Tokoh adalah pelaku
didalam cerita dan mengambil peranan dalam setiap insiden. Tokoh dalam sebuah
prosa dapat di bedakan menjadi tiga, yaitu :
-
Tokoh protagonis
(tokoh utama/tokoh sentral), yaitu tokoh yang mendominasi dalam cerita dan
umumnya bersifat baik.
-
Tokoh Antagonis
(peran yang menentang tokoh utama), yaitu tokoh yang menentag tokoh utama,
umumnya memiliki sifat yang jahat.
-
Tokoh komplementar
(tokoh pembantu/figuran), yaitu tokoh sampingan yang berperan sebagai pembantu
tokoh protaonis dan antagonis.
§
Penokohan adalah
cara pengarang menggambarkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita penokohan
mempunyai pengertian yang bebeda dengan tokoh. Karakter atau sifat tokoh dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu sifat lahir (rupa, bentuk) dan sifat batin (watak,
karakter). Penulis dapat menggambarkan karakter tokoh dengan bebagai macam
cara, diantaranya sebagai berikut.
-
Tindakan, uapan dan
pikiran tokoh.
-
Tempat tokoh
tersebut berada.
-
Benda-benda di
sekitar tokoh.
-
Kesan tokoh lain
terhadap dirinya.
-
Deskripsi langsung
dari pengarang.
§
Sudut pandang adalah
kedudukan atau posisi pengarang dalam membawakan ceruta. Sudut pandang dalam
sebuah cerpenmdapat di bedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
-
Sudut pandang orang
pertama, yaitu pengarang menggunakan sudut pandan “aku” dan “saya”. Dalam sudut
pandang ini pengarang harus netral dengan “aku” dan “saya” nya.
-
Sudut pandang orang
ketiga, yaitu pengarang menggunakan tokoh “ia” atau “dia”. Selain itu,
pengarang juga bisa menyebut nama tokohnya.
-
Sudut pandang
campuran, yaitu pengarang membaurkan antara pendapat pengarang dan
tokoh-tokohnya. Seluruh kejadian dan aktivitas tokoh diberi komentar dan
tafsiran sehingga pembaca mendapat gambaran mengenai tokoh dan kejadian yang
diceritakan.
Unsur eksterinsik
Unsur eksterinsik adalah unsur-unsur
pembangun cerita yang berasal dari luar. Pada umumnya, unsur eksterinstik
berkaitan dengan keadaan masyarakat saat cerpen itu dibuat. Unsur eksterinsik
berpengaruh terhadap penyajian amanat serta latar belakang dari cerpen itu
sendiri. Berikut unsur-unsur eksterinsik dalam sebuah cerpen.
§
Latar belakang
masyarakat, yaitu berua ideologi negara, kndisi politik, kondisi sosial, hingga
kondisi ekonomi masyarakat.
§
Latar belakang
pengarang, yaitu pemahaman kita terhadap sejarah hidup dan sejarah hasil
karangan pengarang atau penulis sebelumnya. Latar belakang pengarang mengenai
hal-hal berikut.
-
Biografi, yaitu
keadaan subjektivitas induvidu pengarang yang memiliki sifat, keyakinan dan
pandangan hidup.
-
Psikologi, baik
psikologi yang mencakup proses kreatifnya, maupun penerapan prinsip psikologi
politik dan sosial.
-
Keadaan masyarakat
di tempat pengaarang pun dapat mempengaruuhi karya yang dibuat pengarang,
misalnya politik, ekonomi dan sosial.
0 komentar:
Posting Komentar