Senin, 11 Mei 2015

CERITA PENDEK Part 1 (Memahami Cerpen) | Bahasa dan Satra Indonesia

CERITA PENDEK Part 1 (Memahami Cerpen) | Bahasa dan Satra Indonesia  


Di Indonesia banyak terdapat karya sastra yang selalu berkembang siiring dengan perubahan zaman. Salah satunya adalah cerita pendek atau cerpen. Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang banyak digemari oleh berbagai kalangan. Hal tersebut di karenakan cerpen menyampaikan cerita yang ringkas dan dapat selesai dibaca dalam sekali duduk. Sebuah cerpen dibangun dari berbagai unsur. Unsur-unsur tersebut saling berkaitan satu sama lain sehingga dapat membentuk sebuah rangkaian cerita yang runtut.

Memahami Cerita Pendek (Cerpen)
Cerpen adalah sebuah karyasastra berbentuk prosa yang mengisahkan cerita singkat mengenai sepenggal kehidupan tokoh utamanya. Cerpen disajikan lebih sederhana dibandingkan dengan karya sastra lain yang berbentuk prosa. Dalam sebuah cerpen pada umumnya hanya terdapat satu alur yang dirangkai cukup padat. Kesan yang ditimbulkan dalam sebuah cerpen adalah kesan tunggal yang dominan tentang kisah seorang dalam latar dan satu dramatik. Ciri-ciri cerpen sebagai berikut.
a.      Bersifat fiktif.
b.      Kurang dari 10.000 kata.
c.      Habis di baca dalam sekali duduk.
d.      Memiliki kesan tunggal.
e.      Bersifat padu, padat dan intensif.
f.       Mengandung konflik, tetapi tidak menimbulkan perubahan nasib pelaku utama.
g.      Hanya mengandung satu alur.
h.      Penokohan dilukiskan secara singkat.
Jaln cerita dalam sebuah cerpen dibangun oleh berbagai macam unsur. Unsur pembangun cerita sebuah cerpen di bagi menjadi dua, yaitu unsur interinsik dan exterinsik.
Unsur interinsik
Unsur interinsik adalah unsur pembangun cerita yang berasal dari dalam erita itu sendiri. Unsur interinsik cerpen terdiri dari tema, amanat alur, latar, penokohan dan sudut pandang.
§   Tema adalah ide yang mendasari dsuatu cerita sehingga disebut juga sebagai titik tolak pengarang dalam memaparkan karya yang diciptakanya.
§   Amanta adalah pesan yang hendak disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Amanat merupakan inti dari suatu tema yang mencerminkan pandangan hidup pengarang.
§   Alur adalah urutan peristiwa yang di lukiskan oleh pengarang dalam sebuah cerita rekaan yang terjalin satu dengan lainya. Secara garis besar, alur dapat dibedakan menjadi tiga alur maju, alur mundur dan alur campuran.
-         Alur maju, yaitu rangkaian peristiwa yang urutanya sesuai dengan urutan waktu dan kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
-         Alur mundur, yatu rangkaian peristiwa yanng susunanya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flash back).
-         Alur campuran, yaitu campuran antara alur maju dan alur mundur.
Didalam sebuah alur cerita terdapat beberapa tahap yang saling berkaitan satu sama lain. Tahap-tahap alur dalam sebuah cerpen sebagai berikut.
-         Eksposisi, yaitu tahap di munculkan sebuah cerita dengan cara mengenalkan tokoh, situasi, latar, waktu, dan sebagainya.
-         Komplikasi, yaitu tahap dimunculkannya suatu peristiwa yang berfungsi sebagai penggerak cerita.
-         Klimaks, yaitu tahap dimunculkannya permasalahan yang menimbulkan konflik. Pada tahap ini ketegangan antar tokoh mulai dimunculkan dan mencapai titik puncaknya.
-         Antiklimaks, yaitu tahap dimana permasalahan/ketegangan yang berada pada titik paling atas (puncak) mulai menurun dan dapat diatasi.
-         Resolusi, yaitu tahap dimana mulai ada penyelesaian terhadap penyelesaian terhadap permasalahan yang diceritakan hingga menuju ke akhir cerita.
§  Latar atauaetting adalah tempat, waktu dan suasana yang terdapat dalam sebuah cerita. Cerpen yang baik harus menyebutkan dengan jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi, dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung. Latar mutlak dibutuhkan untuk menggarap tema dan plot cerita.hal tersebut dikarenakan latar harus bersatu dengan tema dan plot untuk menhasilkan sebuah cerpen berkualitas.
§  Tokoh adalah pelaku didalam cerita dan mengambil peranan dalam setiap insiden. Tokoh dalam sebuah prosa dapat di bedakan menjadi tiga, yaitu :
-         Tokoh protagonis (tokoh utama/tokoh sentral), yaitu tokoh yang mendominasi dalam cerita dan umumnya bersifat baik.
-         Tokoh Antagonis (peran yang menentang tokoh utama), yaitu tokoh yang menentag tokoh utama, umumnya memiliki sifat yang jahat.
-         Tokoh komplementar (tokoh pembantu/figuran), yaitu tokoh sampingan yang berperan sebagai pembantu tokoh protaonis dan antagonis.
§  Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita penokohan mempunyai pengertian yang bebeda dengan tokoh. Karakter atau sifat tokoh dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sifat lahir (rupa, bentuk) dan sifat batin (watak, karakter). Penulis dapat menggambarkan karakter tokoh dengan bebagai macam cara, diantaranya sebagai berikut.
-         Tindakan, uapan dan pikiran tokoh.
-         Tempat tokoh tersebut berada.
-         Benda-benda di sekitar tokoh.
-         Kesan tokoh lain terhadap dirinya.
-         Deskripsi langsung dari pengarang.
§  Sudut pandang adalah kedudukan atau posisi pengarang dalam membawakan ceruta. Sudut pandang dalam sebuah cerpenmdapat di bedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
-         Sudut pandang orang pertama, yaitu pengarang menggunakan sudut pandan “aku” dan “saya”. Dalam sudut pandang ini pengarang harus netral dengan “aku” dan “saya” nya.
-         Sudut pandang orang ketiga, yaitu pengarang menggunakan tokoh “ia” atau “dia”. Selain itu, pengarang juga bisa menyebut nama tokohnya.
-         Sudut pandang campuran, yaitu pengarang membaurkan antara pendapat pengarang dan tokoh-tokohnya. Seluruh kejadian dan aktivitas tokoh diberi komentar dan tafsiran sehingga pembaca mendapat gambaran mengenai tokoh dan kejadian yang diceritakan.
Unsur eksterinsik
Unsur eksterinsik adalah unsur-unsur pembangun cerita yang berasal dari luar. Pada umumnya, unsur eksterinstik berkaitan dengan keadaan masyarakat saat cerpen itu dibuat. Unsur eksterinsik berpengaruh terhadap penyajian amanat serta latar belakang dari cerpen itu sendiri. Berikut unsur-unsur eksterinsik dalam sebuah cerpen.
§   Latar belakang masyarakat, yaitu berua ideologi negara, kndisi politik, kondisi sosial, hingga kondisi ekonomi masyarakat.
§   Latar belakang pengarang, yaitu pemahaman kita terhadap sejarah hidup dan sejarah hasil karangan pengarang atau penulis sebelumnya. Latar belakang pengarang mengenai hal-hal berikut.
-           Biografi, yaitu keadaan subjektivitas induvidu pengarang yang memiliki sifat, keyakinan dan pandangan hidup.
-           Psikologi, baik psikologi yang mencakup proses kreatifnya, maupun penerapan prinsip psikologi politik dan sosial.
-           Keadaan masyarakat di tempat pengaarang pun dapat mempengaruuhi karya yang dibuat pengarang, misalnya politik, ekonomi dan sosial.



0 komentar:

Posting Komentar