Selasa, 16 Juni 2015

CERITA PENDEK Part 2 (Menulis Cerpen) | Bahasa dan Satra Indonesia

CERITA PENDEK Part 2 (Menulis Cerpen) | Bahasa dan Satra Indonesia      

Menulis Cerita Pendek

Cerita dalam sebuah cerpen dapat berupa pengalaman atau peristiwa yang penah dialami penulis. Cerita pendek berhubungan dengan peristiwa yang rutin dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari, misalnya perkenalan, jatuh cinta, pengalaman menarik, atau peristiwa-peristiwa yang sulit dilupakan.
Cerpenmerupakan salah satu bentuk arya sastra yang banyak digemari. Cerpen berisi kisah kehidupan ma usia secara singkat. Cerpen hanya melibatkan beberapa pelaku saja. Cerpen adalah sebuah cerita yang dibaca dalam sekali duduk.
Dalam menulis sebuah cerpen, setiap orang mempunyai langkah-langkah tersendiri. Setiap orang mempunyai proses kreatif yang berbeda-beda, termasuk para penulis profesional. Hal terpenting yang harus selalu diperhatikan adalah proses kreatif tersebut harus dapat menunjang seorang penulis untuk menghasilkan sebuah karya yang sebaik mungkin.
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika hendak menulis cerpen adalah sebagai berikut.
·         Tema
Dengan aadanya tema cerpen yang kita buat akan meninggalkan kesan tersendiri pada pembaca. Penetapan tema dari awal juga berguna agar saat menulis, anda tidak terlalu jauh melenceng dari cerita yang sudah ditetapkan.
·         Alur cerita
Dalam penulisan cerpen, fokuslah pada alur cerita yang sesuai dengan tema yang sudah dibtentukan sebelumnya. Karakter tambahan sejarah, latar belakang dan detail lainya sebaiknya memperkuat alur cerita ini.
§  Karakter
Dalam membuat cerpen, sebaiknya jangan menggunakan  jumlah karakter yang terlalu banyak. Semakin banyak karakter bisa mebuat cerpen yang kita buat akan menjadi terlalu panjang dan tidak fokus pada tema. Gunakan karakter secukupnya yang sesuai dengan alur cerita.
§  Kejutan
Beri kejutan pada pembaca di akhir cerita. Hindari membuat akhir cerita yang mudah di tebak.
§  Alur Tema
Ketika menulis cerpen, yainlah bahwa setiap kata berhubungan dengan tema yang telah ditentukan. Cerita yang bagus adalah cerita yang mengikuti sebuah garis batas. Tentukan apa inti cerita yang di buat dantetaplah fokus pada inti yang telah ditentukan.  
§  Tempo Waktu
Cerita dalam sebuah cerpen yang efektif biasanya menampilkan sebuah tempo waktu yang pendek. Hal ini bisa berupa suatu kejadian dalam kehidupan karakter utama atau berupa cerita tentang kejadian yang berlangsung dalam satu hari bahkan satu jam.
§  Setting
Setting atau tempat kejadian juga harus beperan untuk turut medukung jalan cerita. Hal itu tidak berarti harus selalu memilih setting yang tipikal dan mudah ditebak. Sebaai contoh, beberapa setting yang paling menakutkan bagi sebuah cerita seram bukanlah kuburan atau rumah tua, tetapi tempat-tempat biasa yang sering di jumpai pembaca dalam kehidupan sehari-hari mereka.
§  Penokohan
Untuk menjaga efektivitas cerita, sebuah cerpen cukup memiliki tiga tokoh utama saja, karena terlalu banyak tokoh malah bisa mengaburkan jalan cerita. Jangan terlalu terbawa untuk memaparkan sedetail-detailnya latar belakang tiap tokoh tersebut.
§  Dialog
Dialog harus mampu turut bercerita dan mengembangkan cerita yang dibuat. Jangan hanya menjadikan dialog hanya sebagai pelengkap untuk menghidupkan tokoh.
Berikut adalah langkah-lankahuntuk menceritakan sebuah peristiwa menjadi cerpen.
·         Mengumpulkan Ide atau Gagasan
Langkah awal dalam menulis sebuah cerita pendek adalah mengumpulkan ide atau gagasan. Ide cerita sebuah cerpen tidak harus yang rumit. Pada umumnya, penulis menjadikan kejadian sehari-hari menjadi sebuah ide cerita. Ide cerita yang didapatkan oleh seorang penulis juga dapat dijadikan sebagai judul cerita pendek. Tetapi, jika judul tersebut dirasa kurang sesuai, dapa diganti dengan judul yang lain.
·         Menulis dengan Gaya Bahasa Sendiri
Setelah ide terkumpul, langkah selanjutnya adalah menuliskan cerita dengan gaya bahasa sendiri. Para penulis pemula terkadang menemui kesulitan pada tahap ini. Namun, dengan terus berlatih dan mencoba, kesulitan tersebut lama-kelamaan akan menghilang. Dalam penulisan cerpen harus menggunakan gaya bahasa sendiri. Artinya, menulis dengan gaya yang sudah biasa dilakukan. Jangan pernah memaksakan diri untukmenulis dengan meniru gaya bahasa penulis lain. Tulislah dengan kemampuan yang dimiliki.
·         Membuat paragraf pembuka
Paragraf pembuka merupakan bagian yang terpenting dalam sebuah cerita pendek. Oleh karena itu, paragraf pembuka harus dibuat semenarik mungkin. Cerita yang diungkapkan dalam paragraf pembuka jangan rumit. Buatlah sesederhana dan semenarik mungkin agar pembaca tertarik untuk membaca cerita sampai selesai.
·         Merangkai Alur
·         Langkah berikutnya adalah melanjutkan paragraf pembuka yang telah selesai dibuat. Pada tahap ini, setiap kejadian dirangkai sesuai dengan alur cerita. Narasi dan dialog dapat dimunculkan pada tahap ini, anda tidak perlu menentukan alur apa yang akan anda gunakan karena alur akan terbentuk dengan sendirinya ketika anda menulis sebuah cerita.
·         Membbuat paragraf penutup
Paragraf penutup juga meupakan bagian yang penting. Bagian ni menjadi pelengkap sebuah cerita pendek. Paragraf penutup berisi penyelesaian atau ending dari cerita. Pada bagian ini penulis dapat memberikan “kejutan” untuk para pembacanya. Bagian ini dapat ditulis dengan ending tertutup, ending terbuka dan  ending mengejukan.
·         Mengendapkan Cerita
Setelah cerpen selesai ditulis, dapat diendapkan dulu. Waktu yang diperlukan bisa singkat dan juga bisa lama, tergantung penulis. Pengendapan ini bertujuan untuk memberi jeda sebelum di edit.
·         Mengevaluasi atau Mengedit Tulisan
Cerpen yang telah di endapkan kemudian di baca lagi. Hal itu untuk mengetahui kesalahan penulisan, tanada baca, EYD, logika cerita dan sebagainya. Lakukan pengeditan secukupnya. Setelah itu, cerita pendek yang dibuat siap untuk dipublikasikan.
·         Publikasi
Sebuah cerpen akan bernilai lebih jika telah dipublikasikan. Melalui publikasi, karya yang telah dibuat akan mendapat apresiasi dari pembaca. Apresiasi tersebut dapat berupa kritik atau pujian. Dengan kritik dan pujian yang di berikan oleh para pembaca, kita dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari cerpen yang telah kita buat. Dengan demikan, kita akan dapat membuat cerita pendek yang lebih baik dari cerita pendek yang telah dibuat sebelumnya.


0 komentar:

Posting Komentar